Kamis, 20 Maret 2014

WRITING
  SKILL


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penulisan adalah merupakan bagian utama dari komunikasi yang baik dari sebuah organisasi atau individual. Mempunyai keahlian penulisan yang baik dapat membantu pendengar untuk dapat mengkomunikasikan pesan-pesan yang ada dengan jelas dan mudah dibandingkan dengan tatp muka atau melalui telepon. Menurut para ahli diperkirakan bahwa 30% dari waktu bekerja dihabiskan dengan menulis sebagai landasan berkomunikasi. Dengan menulis anda dapat mengkomunikasikan ide anda melalui blog dan juga dapat meminimalisir kesalahan pada saat menulis cv atau resume contoh tidak ada kesalahan dalam pengejaan ataupun grammar.
Di dalam konteks ruang lingkup menulis mempunyai 2 tujuan yaitu menyalurkan informasi dan mengklarifikasi maksud pikiran antara penulis dan pembaca. Menulis digunakan oleh pelajar untuk mencatat atau merekam, meyakinkan, melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi. Maksud dan tujuan menulis dapat dicapai dengan baik oleh seseorang yang dapat menyusun gagasan, pikiran, argumen, dan menuangkannya dengan jelas. Kejelasan ini tergantung pada penalaran, organisasi, bahasa, ejaan, dan tanda baca yang digunakan.
Di era globalisasi ini pada saat seorang menulis membuat karya tulis atau buku atau jurnal banyak terjadi kesalahan dalam cara-cara penulisan diatas kertas ataupun didalam sebuah web. Skill menulis yang jelek dapat membuat impresi pertama penulis tidak memuaskan dan mempunyai respon negatif jika menemukan suatu eror di ejaan atau di grammar. Dalam menulis sebuah paper pertama-tama perlu menentukan suatu ide untuk mempengaruhi atau mempermainkan pikiran dari pembaca, setelah itu melakukan penelitian tentang ide-ide yang disarankan kemudian menuangkan sebuah data dan informasi yang ditemukan kedalam sebuah paper dengan cara yang seperti itu dapat memaksa kita untuk tetap fokus dan mengasah hal-hal yang tidak kita mengerti juga membantu untuk berkomunikasi dengan yang lain (kritik dan kolaborasi).
Struktur penulisan pada suatu paper dimulai dengan menulis abstrak dan dilanjutkan dengan menulis sebuah introduction. Di dalam introduction dijelaskan tentang masalah yang dihadapi. Kemudian menuangkan ide yang sudah dipikirkan dengan menjelaskan detail dari penelitian paper setelah itu ditutup dengan kesimpulan dan saran dan hal-hal yang bisa diubah pada topik paper.
Karya tulis,dokumen atau jurnal harus bisa memberi tahu pembaca tentang sesuatu sebagai penulis kita harus bisa menentukan apa yang harus diberi tahu dan cara yang paling tepat untuk memberi tahukan sesuatu pada pembaca. Contoh nya di dalam binus university bagian SAC membutuhkan laporan kehadiran mahasiswa dan penggunaan ruangan kelas, bagian keuangan membutuhkan laporan atau debit mahasiswa serta bagian maintanance membutuhkan technical detail tentang peralatan yang digunakan di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Poin utama yang di dapat
1
adalah menulis intinya menyalurkan informasi yang tepat pada segmen pembaca tertentu dan fokus pada cara pembaca mengakses informasi tersebut.
1.2Ruang Lingkup
Untuk melakukan penyusunan dalam penulisan ini maka akan dijelaskan tentang ruang lingkup Research Writing Skills yang meliputi:
Langkah-langkah penulisan untuk menulis karya tulis yang baik dan benar
Plagiarisme pada penulisan tugas akhir dan cara menghindari.
1.3Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
Agar pembaca dapat memahami teknik-teknik atau cara penulisan yang baik dan benar berdasarkan sumber-sumber yang dikumpulkan, seperti disaat pembaca sedang melakukan penelitian pada suatu masalah dengan mencocokkan teori-teoriyang bersangkutan dan mengambil inti dari satu sumber ke sumber lain. Sehingga penulis bisa mengambil kesimpulan yang dibahas
Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar serta membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan, juga membuat pembaca bisa beropini.
Untuk membedakan plagiarisme pada saat penulisan dengan yang bukan plagiarisme
Manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
Mengetahui cara mempersingkat topik karya tulis, artinya mempunyai ruang lingkup penulisan yang tidak terlalu besar.
Memfokuskan pada pengumpulan sumber daya penulisan dengan cara menjawab pertanyaan spesifik yang dibutuhkan dalam tahap akhir
Dapat menentukan subject yang menarik untuk dilihat oleh pembaca dalam beberapa area.
Agar pembaca bisa termotivasi untuk tidak melakukan plagiarisme
1.4Metodologi
Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan ini dilakukan pada awal pembuatan paper untuk mendapatkan informasi mengenai Research Writing Skill seperti teknik-teknik penulisan yang benar,contoh-contoh karya tulis yang dianggap plagiarisme dan yang non-plagiat.
Metode Studi Pustaka
Mengumpulkan data-data mengenai Research Writing Skill dan plagiarisme dari berbagai sumber seperti buku, internet, article, referensi dan informasi lain yang didapat dari pihak external.
2
1.5Sistematika Penulisan
BAB1. PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang dari Research Writing Skill, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan dari pembuatan paper ini
BAB 2. LANDASAN TEORI
Di bab ini berisi tentang landasan-landasan teori yang merupakan dasar dari pemilihan topik, yang terdiri dari kerangka teori dan kerangka berpikir. Teori-teori yang akan digunakan meliputi sekitar konsep writing skill, plagiarisme dan teori- teori lainnya yang berhubungan.
BAB 3. PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang pengembangan dari ruang lingkup yang berada di pendahuluan. Pada paper ini akan dibahas tentang plagiarisme dari sumber- sumber yang ada di perpustakaan dan teknik-teknik penulisan yang benar.
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang garis besar kesimpulan yang diambil dari pokok permasalahan paper dan juga saran-saran atau tindakan yang diambil untuk menindaklanjuti pengembangan writing skill yang diperlukan.
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa untuk saling berkomunikasi. Dalam pembagian kemampuan berbahasa, menulis selalu diletakkan paling akhir setelah kemampuan listeningspeaking dan reading. Meskipun menulis selalu paling akhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting. Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapatkan hasil yangbenar-benar baik.
Menurut Henry Guntur Tarigan (1986, 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaian.
Menurut Djago Tarigan (2009:5), menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat atau pikiran dan perasaan, sedangkan menurut Lado (2009:5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.
Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Heaton (2008:141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.
Menurut Gedbhardt dan Dawn Rodrigues (1989:1) “writing is one of the most important things you do in college”. Kemampuan menulis yang baik dan benar memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik dalam menulis laporan, proposal ataupun tugas-tugas universitas.
Pengertian menulis diungkapkan juga oleh Barli Bram (2002:7) “in principle, to write means to try to produce or reproduce written message”, dengan arti menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau mereka ulang tulisan yang sudah ada.
Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989:18) menyebutkan“writing is a creative act, the act of writing is creative because it’s requires to interpret or make sense of something; a experience, a text and an event”. Menulis merupakan suatu kreatifitas karena membutuhkan pemahaman dalam sebuah pengalaman, tulisan dan peristiwa.
Menurut M. Atar Semi (2007:14) dalam bukunya menyatakan menulis adah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Burhan Nurgiantoro (1988:273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas produktif, yaitu aktifitas menghasilkan bahasa.
Menulis menurut McCrimmon (2008:141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis,
4
menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. St. Y. Slamet (2008:72) sendiri mengungkapkan pendapatnya yaitu menulis sebagai kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.
2.2Pengertian Tujuan Penulisan
Menurut Toni Parkinson (2002, p 41-42) tujuan dari penulisan suatu karya tulis adalah:
1.Untuk menginformasikan, menjelaskan dan menggambarkan
2.Untuk berdebat, membujuk dan menginstruksikan
3.Untuk menjelajahi, membayangkan dan menghibur
4.Untuk menganalisis, meninjau dan mengomentari
Menurut Suparno dan Muhammad Yunus et. al. (2008, p 3-7) tujuan menulis agar pembaca dapat memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca berpikir serta melakukan sesuatu yang berhubungan dengan tulisan. Contoh keinginan dari seorang penulis yaitu:
1.Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan
2.Menjadikan pembaca mengerti
3.Menjadikan pembaca beropini
4.Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar
5.Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
Menurut Hugo Hartig Tarigan (1994, p 24-25) tujuan menulis adalah sebagai berikut:
1.Assignment Purpose
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai arahan yang tepat. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri, contohnya para mahasiswa yang diberi tugas untuk membuat skripsi atau sekretaris yang ditugaskan untuk membuat laporan.
2.Altruistic Purpose
Penulis menulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan sisi kesedihan para pembaca, ingin menolong para pembaca untuk mamahami isi dari karya tulis tersebut, menghargai perasaan berdasarkan penalaran masing-masing,dan lebih menyenangkan dengan karyanya.
3.Persuasive Purpose
Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan atau ide yang di utarakan.
4.Informational Purpose
Tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi atau keterangan kepada para pembaca
5
5.Self Expressive Purpose
Tulisan yang bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembacanya
6.Creative Purpose
Bertujuan untuk mempererat hubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif disini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan untuk mencapai norma artistik atau seni yang ideal. Tulisan yang bertujuan untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian.
7.Problem Solving Purpose
Penulis menulis suatu karya tulis untuk memecahkan suatu masalah yang berada pada lingkungan pembacanya.
2.3Manfaat Penulisan dalam Keahlian Menulis
Menurut Jacob (2003) menulis adalah faktor yang dianggap sebagai sebuah keterampilan yang dapat di identifikasi menjadi dua aspek, yaitu aspek internal dan aspek eksternal.
Menurut Djuharie (2005, p 126) manfaat terbesar dari kegiatan menulis adalah alat untuk menggali berbagai ilmu yang masih terpendam. Manfaat ini dapat dijadikan motivasi untuk memulai membaca dan menulis serta meningkatkan percaya diri seseorang karena kegiatan menulis tidak lepas dari kegiatan-kegiatan yang lain seperti reading, listening danspeaking.
Menurut Hernowo (2005, p 34) menulis itu untuk menjernihkan pikiran, mengatasi trauma, membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru serta membantu memecahkan masalah. Intinya dengan menulis segala hal yang kita pikirkan dapat tertuang dan terungkapkan dengan baik.
2.4Pengertian Plagiarisme
Menurut Ir. Balza Achmad, M.Sc.E., plagiarisme adalah berbuat sesuatuseolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil karya tersebut adalah karya kita, sedangkan menurut Brotowidjoyo plagiarisme merupakan pembajakan berupa fakta, penjelasan, ungkapan dan kalimat orang lain secara tidak sah.
Menurut Novian (2012), terdapat beberapa jenis plagiat yang dikenal, yaitu:
1.Word-of-word plagiarism: menyalin setiap kata secara langsung tanpa diubah sedikitpun.
2.Plagiarism of the form of a source: menyalin dan menulis ulang kode-kodepemrograman tanpa mengubah baris kode, struktur dan jalannya program
3.Plagiarism of authorship: mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karya sendiri dengan mencantumkan nama sendiri manggantikan nama pengarang sebenarnya.
6
2.5Bentuk-bentuk Plagiarisme
Berdasarkan article Clough (2009) bentuk-bentuk plagiarisme yang sering terjadi di dunia pembelajaran yaitu:
1.Plagiarisme kata per kata, merupakan penyalinan kalimat secara langsung dari sebuah dokumen teks tanpa adanya pengutipan atau perizinan.
2.Plagiarisme struktur sumber, merupakan penyalinan atau penjiplakan struktur suatu argumen dari sebuah sumber
3.Plagiarisme authorship, merupakan menyatakan nama sendiri seca langsung pada karya orang lain
4.Plagiarisme ide, merupakan penggunaan ulang suatu gagasan atau pemikiran asli dari sebuah sumber teks tanpa bergantung pada sumber teks
5.Plagiarisme paraphrase, merupakan penulisan ulang dengan mengubah kata tetapi teks aslinya masih dapat dikenali
6.Plagiarisme sumber sekunder, merupakan perbuatan mengutip kepada sumber asli yang didapat dari sumber sekunder dengan menghiraukan teks asli dari sumber yang sebenarnya
7
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1Tipe-tipe Penulisan
Terdapat berbagai macam tipe penulisan didalam sebuah karya tulis. Tipe penulisan merupakan faktor penting untuk menentukan level berkomunikasi terhadap pembaca dan penulis. Ada dua tipe dalam menulis:
1.Menulis secara kreatif
Tipe ini sering kali digunakan pada tahap pembelajaran berbahasa seperti saat pembuatan novel, puisi, cerita pendek dan lain-lain
2.Menulis secara singkat
Tipe ini berhubungan dengan fakta dan fungsi dari menulis. Tipe seperti ini sering kita jumpai di dalam surat, kesimpulan atau hasil akhir, essai dan garis besar penulisan
3.2Tujuan Menulis
Menurut O’Malley dan Pierce (1996, pg 137) terdapat 3 tujuan dalam menulis berdasarkan pembelajaran bahasa inggris, yaitu:
1.Persuasive
Tujuan dari persuasive adalah untuk meyankinkan pembaca untuk melakukan sesuatu setelah membaca karya tulis. Tipe ini termasuk evaluasi buku, film ataupun masalah controversial
2.Narrative
Tujuan dari narrative adalah untuk membagi ekspresi personal maupun imaginative, yang biasanya digunakan pada menulis suatu cerita atau essai, puisi dan drama singkat.
3.Informative
Tujuan dari informative adalah memberikan pengetahuan dan informasi dan menyatakan suatu ide dan gagasan kepada pembaca. Penulisan informative berhubungan dengan menganalisa suatu konsep, mendefinisikan pengalaman, ataupun mengembangkan gagasan.
3.3Yang Dibutuhkan dalam Menulis
Dalam menulis sebuah paragraf yang baik penulis harus memperhatikan dua hal yang penting yaitu:
1.Unity
Diartikan sebagai kesatuan untuk mengekspresikan ide-ide dalam satu paragraf. Semua kalimat yang tercantum harus tetap menyatakan pada hal penting dalam kalimat topik dan semua kalimat tetap menyatu
8
2.Coherence
Merupakan peran penting dalam menulis untuk membuat sebua paragraf membaca dengan baik. Setiap paragraf mengandung ide-ide yang tersambung dengan sempurna. Untuk mencapai yang namanya coherence penulis perlu menggunakan beberapa transisi, seperti namun, akhirnya, meskipun dan bagaimanapun.
Keahlian dalam menulis sangat kompleks dan susah untuk diajarkan karena menulis bukan hanya meletakkan grafik pada secarik kertas. Terdapat beberapa komponen yang dilibatkan, yaitu:
1.Isi: tulisan dan ide yang diungkapkan
2.Form: konten
3.Pengejaan: bentuk tata bahasa
4.Kosakata: pemilihan struktur kata untuk memberikan nada tertentu yang ditujukan pada saat menulis
5.Mechanic: penggunaan grafis bahasa
3.4Teknik-teknik Penulisan
Terdapat tiga teknik dalam proses menulis, yaitu pre-writing, writing danrevising. Semua teknik ini sangatlah penting dalam menulis secara baik dan benar.
1.Pre-writing
Pre-writing merupakan langkah pertama dan langkah persiapan dalam penulisan, untuk mengumpulkan ide-ide yang nantinya dituangkan ke atas kertas. Beberapa cara dilakukan sebelum dimulai menulis:
Brainstorming
Merupakan kegiatan pre-writing yang membuat gagasan-gagasan terkait
dengan topik yang dibahas. Di dalam teknik ini anda menuliskan setiap hal yang anda pikirkan di dalam pikiran anda.
Clustering
Clustering yang dimaksud adalah pengelompokan. Teknik ini untuk mengikat gagasan ataupun ide. Anda diharapkan untuk memvisualisasikan gagasan anda dengan menggunakan lingkaran dan garis-garis yang saling berhubungan. Topik di posisikan di tengah kertas sebagai lingkaran inti, sedangkan sub-ide tersebar di sekitarnya.
2.Writing
Langkah selanjutnya adalah proses menulis. Hasil dari brainstorming dan
clustering digunakan sebagai pedoman untuk menulis paragraf. Pada saat menulis gunakan ide-ide yang dihasilkan dari pre-writing sebagai panduan. Hal-hal yang harus diingat dalam menulis:
Dimulai dengan topik yang menyatakan gagasan utama, termasuk kalimat pendukungnya
Tetap pada pokok topik, tidak termasuk informasi yang secara tidak langsung mendukung gagasan utama
Susun kalimat sehingga ide lain berhubungan dan masuk akal
9
Gunakan kata-kata khusus untuk membantu pembaca menahami ide didalam kalimat yang terhubung.
3.Revising
Langkah terakhir dalam proses menulis adalah merivisi. Penulis harus
menganalisis isi dari paragraf yang ditulis supaya jelas dan tidak membingungkan. Dalam langkah ini penulis dapat memperbesar konten tulisan dengan menambahkan kalimat baru seperti mendukung gagasan orang lain atau menghapus kalimat-kalimat yang tidak relevan.
Terdapat juga aturan-aturan umum dalam teknik menulis:
Dalam penulisan apabila menggunakan mesin ketik maka menggunakan huruf pika. Jika menggunakan komputer menggunakan huruf jenis Courir 10
– 12 pt atau tipe Times new Roman, Garamond, Arial, CG Times atau yang lain dengan ukuran huruf 10 – 12.
Pada isi Bab dan Daftar Pustaka, jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah dua spasi.
Pada batas sisi kiri, sisi atas, sisi kanan, sisi bawah masing-masing adalah kurang lebih 4 cm, 4 cm, 3 cm, dan 3 cm. Bila menggunakan MS Windows atau Woed Perfect margin kiri dan kanan masing-masing berukuran 1,20 sedangkan pada margin atas 1,2 bawah 1,0
Pada setiap penulisan paragraf baru harus dimulai dengan posisi menjorok (masuk ke dalam) dengan lima kali pukulan tik dari kiri ke kanan. Bila menggunakan komputer lima tab.
Penulisan judul Bab menggunakan huruf besar (kapital) semua tanpa menggunakan tanda baca seperti titik dan koma. Nomor Bab menggunakan huruf romawi (I, II, III, VI, V, VI). Setiap awal dari judul subbab harus ditulis dengan menggunakan huruf besar, kecuali kata sambung dan nomor urutnya menggunakan abjad atau angka Hindu Arab.
Karena merupakan penulisan karya ilmiah maka dalam penulisan nomor harus konsisten, tidak boleh berubah. Untuk penomoran sebaiknya jangan terlalu banyak dan jangan semua dinomorkan, karena pada prinsipnya karya ilmiah adalah esai bukan pointers. Cara penomoran dapat menggunakan salah satu cara dari dua cara. Cara pertama: I., A., 1., a., 1), a), (1), (a). Cara kedua: I., 1., 1.1, 1.1.1, dan seterusnya.
Perpindahan dari satu butir ke butir berikutnya tidak harus menjorok, namun dapat diketik secara simetris atau lurus agar tidak banyak mengambil terlalu banyak tempat dan posisinya enak dilihat.
Penulisan Judul Tabel di sebelah atas tabel. Sedangkan untuk bagan, diagram atau gambar ditulis di bagian bawah bagan, diagram, dan gambar.
Dalam suatu kalimat tak jarang penulis akan mencantumkan angka guna memaparkan, menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan penelitiannya. Cara penulisan angka pada suatu kalimat adalah sebagai berikut.
10
Apabila kurang dari 10 dapat ditulis dengan menggunkan huruf,
misalnya “Agar hasil penelitian menjadi maksimal, maka peneliti melakukan riset langsung kelapangan selama dua bulan.”
Apabila lebih dari 10 maka ditulis dengan menggunakan angka, misalnya
“Selama 20 tahun organisasi tersebut bertahan dan melaksanakan programnya dengan baik.”
Untuk angka yang berhubungan dengan simbol kimia, metematika, fisika, statistik, dan seterusnya, penulisannya sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan dictionary Oxford Learners Pocket pengembangan adalah suatu proses untuk membuat sesuatu lebih bagus. Banyak cara untuk mengembangkan keahlian menulis, salah satunya adalah dengan bantuan dari lingkungan sekitar. Contohnya pada saat penulisan skripsi dibutuhkan bantuan dari dosen, referensi buku dan perusahaan yang berhubungan dengan topik. Dengan begitu pengetahuan penulis dan keahliannya dapat bertambah. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keahlian menulis:
Kosakata yang terbatas
Kesulitan dalam mengatur waktu untuk penyelesaian karya tulis
Kurangnya motivasi karena tidak ada dukungan
Tidak percaya diri
3.5Konsep Plagiarisme
Menurut Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, plagiarisme adalah suatu tindakan untuk mencuri atau menukarkan atau mempergunakan karya tulis pihak lain menjadi karya tulisnya sendiri. Karya tulis asli seseorang merupakan hak milik orang tersebut, dilarang dicetak ulang tanpa izin penulis atau penerbitnya. Dalam tulisan ilmiah biasanya berlaku suatu etika, bahwa setiap kutipan, baik langsung maupun tidak langsung, pengambilan gagasan, konsep, atau teori perlu menyebutkan sumbernya dengan jelas, termasuk penulis, judul tulisan, penerbit, tempat terbit, tahun terbit, halaman, atau halaman-halaman yang dikutip. Hal ini, bukan berdasarkan pertimbangan hukum semata-mata, tetapi juga kewajiban moral seorang penulis untuk menghormati karya penulis lainnya. Penelusuran untuk riset kepustakaan dan penyebarannya pun dipermudah.
Menurut Endiklopedi Indonesia plagiat adalah pencurian karangan orang lain. Menurut ensiklopedi ini setiap karangan yang asli dianggap sebagai hak milik penulis dan tidak boleh dicetak ulang tanpa izin yang mempunyai hak atau penerbit karangan itu.
Plagiat sesuai dengan yang tercantum pada Permendiknas No. 17 Tahun
2010, pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa “plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah orang lain, tanpa menyantumkan sumber secara tepat dan memadai.”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia plagiat adalah pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan sendiri dan
11
plagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta. Sedangkan plagiator adalah sebutan untuk orang yang mengambil karangan orang lain dan diterbitkan sebagai karangan sendiri.
3.6Jenis, Penyebab, dan Tindakan Plagiat
1.Jenis-jenis plagiat :
Menurut Barnbaum (n.d) dari Valdosta State University, menggolongkan plagiat menjadi lima jenis, yaitu:
Copy-paste”, dalam arti mengambil kalimat atau frase orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan sumbernya.
Word-switch”, mengambil kalimat atau frase orang lain dengan mengubah struktur kalimat atau kosakatanya.
Style”, dalam arti mengikuti artikel sumber kata demi kata dan kalimat demi kalimat.
Metafora”, dalam arti menggunakan metafora orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Gagasan”, dalam arti mengambil gagasan, pikiran atau pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Sementara itu menurut petunjuk teknis pencegahan plagiat UPI yang mengutip darihttp://www.u.arizona.edu/~rlo/482/plagiarism.pdf tiga jenis tindakan plagiat :
Menggunakan kata-kata orang lain secara persis tanpa membubuhkan tanda kutip beserta rujukannya.
Menggunakan kata-kata orang lain, tetapi mengubah beberapa di antara kata- kata itu atau menyusunnya kembali walaupun sumbernya disebutkan.
Meringkas atau memarafrase kata-kata orang lain tanpa mencantumkan rujukannya.
Menurut Ireton (n.d) melihat tindakan plagiat dari sudut pandang berbeda.
Plagiat kata-kata, yaitu menggunakan kata-kata orang lain sama persis tanpa menyebutkan sumbernya
Plagiat struktur, yaitu menggunakan kata-kata orang lain dengan mengubah konstruksi kalimat, pilihan kata walaupun dengan memberikan rujukan
Plagiat gagasan, yaitu menyajikan gagasan orang lain dengan bahasa sendiri tanpa menyebutkan sumbernya
Plagiat kepenulisan, yaitu mengumpulkan replika atau tiruan karya orang lain atau mengumpulkan artikel yang diperoleh dari Internet atau dari teman
Autoplagiat, yaitu menggunakan tugas yang sama untuk dua mata kuliah yang berbeda atau mengambil pikiran sendiri yang telah dikemukakan dalam naskah yang telah diterbitkan tanpa menyebutkan sumbernya
12
2.Penyebab melakukan plagiat
Insley (2011 p. 185) memberikan penjelasan yang lebih kongkrit. Menurut dia plagiat kebanyakan terjadi karena para pelaku :
Tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kutipan dan parafrase dan bagaimana mengutip secara benar
Menunda tugas hingga detik-detik terakhir
Menganggap bahwa melakukan plagiat merupakan cara tercepat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya
Merasa yakin bahwa orang lain tidak akan mendeteksi apa yang dilakukannya.
Tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya pengelolaan waktu, suka menunda-nunda pekerjaan, ingin sempurna dan karena kondisi di luar kontrol.
Merasa tertekan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah mata kuliah atau karir. Tekanan itu dapat muncul karena begitu pentingnya tugas yang diberikan, tuntutan keluarga, keinginan untuk memperoleh yang terbaik atau persaingan masuk universitas atau untuk mendapatkan beasiswa.
Tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengerjakan tugas yang diberikan, terutama dalam mencari artikel yang relevan, mengevaluasisumber-sumber Internet, memahami istilah-istilah teknis, mengetahui dan menggunakan format dan model pengutipan tertentu, melakukan pencatatan secara baik, atau tugas yang diberikan dosen kurang jelas.
Tidak memahami perbedaan antara parafrase dan plagiat, tidak menguasai teknik pengutipan secara benar, tidak memahami perbedaan antara pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual, atau tidak mengetahui bahwasumber-sumber yang dapat diakses secara online bukan merupakan ranah publik atau pengetahuan umum.
3.Tindakan melakukan plagiat
Dengan memperhatikan apa yang disampaikan dalam laman UCL Plagiarism: Advice to Departments and Faculties, University College London dan laman Northen Kentucky University, Plagiarism and You, Youngstown State
University’s website “What Is Plagiarism,” sebagaimana dikutip Stowers dan
Hummel (2011 p. 165), pada dasarnya tindakan plagiat mencakupi, tapi tidak terbatas pada:
Mengacu pada mengutip istilah, kata-kata atau kalimat, data dan informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan tanpa menyatakan sumber secara memadai
Mengacu pada mengutip secara acak istilah, kata-kata dan kalimat, data dan informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan tanpa menyatakan sumber secara memadai
Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori pihak lain tanpa menyatakan sumber acuan secara memadai
13
Merumuskan dengan kata-kata dan kalimat sendiri kata-kata dan kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori orang lain tanpa menyatakan sumbernya secara memadai
Menyerahkan sebuah karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumbernya secara memadai
Tidak memberikan sumber kutipan pada tanda kutip
Mengubah kata-kata namun menyalin struktur kalimat dari sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya
Menyalin secara berlebihan kata atau gagasan dari sebuah sumber yang membangun sebagian besar sebuah karya walau menyebutkan rujukannya
Memfrase sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya secara benar
Mengumpulkan tugas yang nampak seperti diparafrase (dan berisi referensi) tetapi sebenarnya merupakan contekan langsung dari sumber aslinya
Penyalinan kalimat, frase, atau paragraf persis seperti sumber aslinya, penyalinan kalimat dan menyusunnya kembali dalam urutan yang berbeda, penyalinan kalimat dan menggantikan beberapa kata dengan sinonimnya, serta penyalinan kalimat dan menambahkan beberapa kata baru bila tanpa menyebutkan rujukan termasuk plagiat
Membeli, meminjam, atau menggunakan makalah, artikel, skripsi, tesis, dan disertasi karya orang lain atas nama sendiri
Meminta orang lain untuk mengerjakan esei, makalah, skripsi, tesis, disertasi atau karya lainnya termasuk pengerjaan statistik
Menggunakan satu atau lebih karya orang lain dengan cara mengambil sebagian besar teks hanya dengan mengaitkannya satu sama lain dengan hanya membubuhkan sedikit kata-kata sendiri
Menggunakan sebuah tugas yang sudah diserahkan dan dinilai oleh dosen untuk tugas mata kuliah yang lain
Menggunakan kritikan atau pendapat orang lain dan menganggapnya sebagai pendapat atau kritikan sendiri.
3.7Cara Mencegah Plagiarisme
Menurut Roig (2003, 2006) beberapa cara pencegahan plagiarisme beragam, di bawah ini cara-caranya :
Ketika diberi tugas kelompok, pastikan kita mengenali kerja sama dalam hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa yang diharapkan dapat disumbangkan atas tugas tersebut
Jika tugas yang diberikan belum jelas, segera klarifikasi harapan serta persyaratan atas tugas yang diberikan kepada dosen terkait
Jika ada informasi tambahan mengenai tugas di laman web, pengumuman, SMS atau facebook, segera cek agar pemahaman menjadi lebih baik.
Perhatikan dengan baik ketika dosen memberi penjelasan mengenai plagiat dan konsekuensinya sehingga dapat diketahui definisi plagiat beserta rinciannya.
Ikuti penjelasan pustakawan mengenai bahan pustaka yang tersedia dan bagaimana memanfaatkannya.
14
Pelajari secara rinci model atau format penulisan yang dikehendaki secara benar, juga perbedaan antara plagiat dan parafrase, pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual sehingga tidak terjebak melakukan plagiat.
Perhatikan dan sadari bahwa bila informasi bibliografi hilang dari sumber- sumber elektronik, upaya yang harus dilakukan untuk mengidentifikasinya membutuhkan upaya yang lebih keras. Upayakan agar setiap mengutip, referensinya juga langsung dituliskan.
Upayakan agar tugas yang besar dipecah-pecah ke dalam tugas yang lebih kecil. Misalnya, jika ada tugas yang harus diselesaikan akhir semester, mulailah digarap di awal semester dengan mengumpulkan kajian pustaka dan data serta melakukan analisis dan melaporkannya secara terjadwal.
Ketika mengumpulkan bahan pustaka, buatlah catatan yang rinci dan cermat. Jangan menggarisbawahi atau mewarnai bagian-bagian yang dianggap penting. Gunakan kartu berukuran 3 x 5 inci (3 R) untuk menuliskan kata- kata yang asli dari sumber yang digunakan. Berikan tanda kutip di sekitar bahan itu dan catat halamannya, walaupun hanya 1 atau 2 kata yang di kutip.
Ketika memrafrase sebuah gagasan, pastikan keseluruhan gagasan itu dinyatakan kembali dalam kata-kata sendiri.
Jika informasi yang diperoleh merupakan parafrase, beri tanda pada kartu tersebut.
Jika menuliskan gagasan sendiri, berikan catatan GS atau gagasan sendiri pada kartu.
Ketika menggunakan catatan dalam kartu, catat semua informasi bibliografi dari sumber yang digunakan secara lengkap.
Ketika menulis draf pertama tulisan, berikan perujukan secara benar akan pikiran dan kata-kata yang bukan milik kita sendiri dalam teks yang kita tulis.
Berikan pula informasi bibliografi yang lengkap baik dalam karya-karya yang dikutip di dalam teks maupun pustaka acuan untuk setiap karya yang dikutip.
Ketika menulis makalah, kendalikan cara kita menyajikan dan mengembangkan topik dengan hanya menggunakan informasi dalam sumber rujukan untuk mendukung gagasan kita dan jangan membiarkan sumber rujukan mengarahkan argumen kita.
Lakukan parafrase sebanyak mungkin dengan menggunakan gaya penulisan yang benar.
Ketika melakukan parafrase, ungkapkan kembali semua kata-kata dan pikiran sumber menggunakan kata-kata dan kalimat sendiri secara keseluruhan. Caranya, baca teks berkali-kali, renungkan dan pikirkan, tutup bukunya, baru tuliskan parafrasenya.
Lakukan perujukan atas sumber-sumber yang digunakan, kata-kata, struktur kalimat, dan pola pengorganisasian menggunakan model dan format yang benar.
Gunakan kata-kata asli dari sumber yang dirujuk hanya ketika kata-kata dari sumber itu dapat menambah bobot dari apa yang akan disampaikan atau ketikabenar-benar kata yang digunakan itu diperlukan dan efektif.
Ketika mengutip kalimat, berikan tanda kutip untuk setiap kata-kata atau kalimat asli dan gunakan tatacara pengutipan yang benar.
Sebelum menyerahkan tugas, lakukan pengecekan atas kutipan kita dengan sumber aslinya.
15
Pastikan bahwa kita telah melakukan parafrase secara benar, telah menulis kutipan untuk semua sumber yang digunakan, pola pengorganisasian, gagasan dankata-kata orang lain.
Lakukan pengecekan atas penyusunan kutipan dan pustaka acuan agar kedunya sinkron.
Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap kontribusi, pendapat, gagasan atau pemikiran orang lain.
Setiap teks yang disalin apa adanya harus dituliskan dalam tanda kutip.
Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap sumber yang digunakan, baik berupa parafrase, ringkasan atau kutipan langsung.
Ketika meringkas, bahan yang substansial dipadatkan menggunakan bahasa sendiri dalam bentuk paragraf pendek atau kalimat.
Ketika meringkas atau memfrase, sumber informasi harus tetap diidentifikasi.
Ketika memfrase dan/atau meringkas, makna yang sama dengan fakta atau gagasan penulis harus dihasilkan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri.
Agar menghasilkan perubahan yang substansial dari teks asli dengan menggunakan parafrase yang benar, pemahaman yang memadai atas gagasan dan peristilahan yang digunakan harus dimiliki.
Seorang penulis memiliki tanggung jawab etis atas pembacanya dan atas penulis lain yang gagasannya dipinjam, menghormati gagasan dan kata-kata orang lain dengan menuliskan rujukannya, serta menggunakan kata-kata sendiri saat melakukan parafrase.
Jika ragu apakah sebuah konsep atau fakta merupakan pengetahuan umum atau bukan, rujukan harus dicantumkan.
Penulis yang mengirimkan naskah yang berisi data, pembahasan, kesimpulan, dll. Yang telah disebarluaskan sebelumnya (misalnya: diterbitkan dalam artikel sebuah jurnal, disajikan di dalam konferensi, diunggah di laman web), harus secara jelas menunjukkan kepada editor dan pembaca bentuk penyebarluasan yang telah dilakukan.
Jika meneliti sejumlah variabel yang kompleks dan dianggap sebagai satu kesatuan, seorang peneliti harus mempublikasikan hasil penelitiannya ke dalam satu artikel saja. Jika akan diterbitkan ke dalam lebih dari satu artikel, penulis harus mengemukakan tulisan lain (baik yang dipublikasikan atau tidak) yang mungkin merupakan bagian dari artikel yang sedang siapkan.
Karena beberapa tindakan plagiat, dan beberapa praktik penulisan yang mungkin dapat diterima (misalnya, melakukan parafrase atau menuliskan kata-kata kunci dalam jumlah yang cukup besar dari sebuah buku) dapat melanggar hak cipta, penulis sangat disarankan untuk mengenali dasar-dasar undang-undang hak cipta.
Penulis harus menghindari upaya menggunakan kembali tulisan sendiri yang telah diterbitkan sebelumnya kecuali disertai pencantuman rujukan dan parafrase.
Pastikan pula bahwa tidak ada kesalahan elemen kutipan seperti nama penulis, volume dan nomor jurnal, halaman, tahun dan elemen lainnya. Selain itu, harus dipastikan pula agar perujukan diberikan kepada penulis yang pertama menyajikan persoalan yang dibicarakan.
16
Referensi yang disajikan harus benar-benar relevan dengan materi yang dibahas. Tidak dibenarkan mencantumkan rujukan hanya untuk memanipulasi impact factordari sebuah artikel.
Penulis senantiasa berusaha memperoleh bahan rujukan yang telah dipublikasikan. Jika tak tersedia, penulis harus mengutip versi rinci dari artikel itu, apakah berbentuk presentasi konferensi, abstrak atau naskah yang tidak dipublikasikan.
Ketika mendeskripsikan karya orang lain, jangan mengandalkan ringkasan sekunder karena merupakan praktik penipuan, merefleksikan standar akademik yang rendah serta dapat menimbulkan kesalahan dalam mendeskripsikan karya yang dimaksud.
Penulis berkewajiban menyampaikan bukti-bukti atau pendapat yang bertentangan dengan pandangannya. Gagasan atau pendapat yang digunakan untuk mendukung pendapat penulis secara metodologis harus benar. Bila ada kajian atau data pendukung yang memiliki keterbatasan metodologi, statistik, atau lainnya, kekurangan itu harus dikemukakan kepada pembaca.
Penulis berkewajiban melaporkan semua aspek yang berkaitan dengan penelitian yang dapat mempengaruhi replikasi ulang kajian tersebut.
Peneliti memiliki kewajiban etis untuk melaporkan hasil penelitiannya berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Setiap manipulasi setelah penelitian dilakukan yang dapat mengubah hasil yang diperoleh sebelumnya, seperti penghilangan outliersatau pengubahan analisis statistik harus digambarkan secara jelas disertai dengan alasannya
Penentuan kepenulisan harus dibicarakan sebelum penelitian bersama dilakukan dan harus berdasarkan pedoman yang ditetapkan. Pencantuman nama dosen pada artikel yang berasal dari skripsi, thesis atau disertasi mahasiswa, biasanya bukan sebagai penulis pertma.
Hanya pihak yang telah memberikan kontribusi signifikan atas penelitian yang namanya berhak dicantumkan sebagai penulis.
Penulis harus menyadari kemungkinan adanya konflik kepentingan dalam penelitiannya dan harus berusaha mengemukakan kondisi yang dapat menimbulkan atau berpotensi untuk menimbulkan adanya konflik kepentingan
3.8Hak Cipta Karya Tulis
Kekayaan Intelektual atau HKI (Hak Kekayaan Intelektual) merupakan terjemahan dari “Intellectual Property Right” (IPR). Kata kuncinya adalah “hak”, “kekayaan”, dan “intelektual”. Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual. Sedangkan “kekayaan intelektual” merupakan kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir, seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis, karikatur, dan sebagainya (Pengenalan HAKI, Sentra HAKI, Lemlit, 2008:3).
HKI dalam pengertian yang luas adalah hak-hak yang diberikan untuk melindungi nilai ekonomi bagi usaha-usaha kreatif. Jenis-jenis usaha kreatif meliputi hak Paten (patens), hak cipta (copy rights), hak merek (trademarks), desain industri (industrial designs), rahasia dagang (trade secrets), indikasi geografis (geographical indications), desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of intregrated circuits) dan perlindungan varietas tanaman (plant variety protection).
17
Etika menulis karangan ilmiah sebenarnya masuk dalam ranah moral akademis. Oleh karena itu, aturannya sering hanya bersifat formalitas saja. Sebut saja misalnya, pada setiap karangan ilmiah TAS/TABS wajib disertakan halaman pernyataan yang isinya menyatakan bahwa, karya ilmiah yang ditulisnya adalah benar-benar karya sendiri dan bukan hasil jiplakan karya orang lain (Panduan TAS, 2006:3). Semangat yang melandasi pernyataan ini adalah menjunjung tinggi nilai kejujuran dan orisinalitas sebuah karya tulis yang menjadi hak milik seseorang. Sudut pandangnya bisa dilihat dari dua sisi:
(1)dari penulis sendiri, dan
(2)dari orang lain.
Sudut pandang penulis sendiri sebagai penulis, dianjurkan untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan keaslian sebuah karya. Normatifnya ialah, kalau bukan milik sendiri sudah seharusnya tidak dikatakan sebagai miliknya. Apabila kaidah normatif ini dilanggar, maka pelakunya telah melakukan perbuatan pengambilan hak milik (cipta) orang lain. Hal ini jelas termasuk perbuatan pidana.
Dilihat dari sudut orang lain, pengambilan hak cipta milik orang lain jelas akan merugikan pihak lain secara ekonomis, moral, dan intelektual. Modus tindak plagiarisme karya tulis ilmiah pada umumnya terdiri atas:
(1)mengcopy karya orang lain
(2)membonceng karya orang lain
(3)mengubah karya orang lain
(4)dibuatkan orang lain
(5)membeli karya orang lain.
Modus seperti ini jelas telah menghancurkan nilai penghargaan atas hak cipta karya orang lain, dan lebih dari itu juga telah merendahkan nilai kejujuran dan derajat keilmiahan diri sendiri.
Hak cipta sebenarnya merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Secara lengkap hak cipta ini meliputi:
karya tulis : fiksi dan nonfiksi;
karya musik: lagu, lirik, dan sebagai-nya;
karya seni: tari, pantomim, koreo-grafi, dan sebagainya;
karya seni rupa: lukisan, karya cetak, patung, komik, kaligrafi, kerajinan, dan sebagainya;
karya arsitektur: rancangan arsitek-tur, gambar gedung;
karya foto: fotografi, gambar animasi, dan sebagainya;
karya teknologi: program komputer, dan sebagainya.
Karya kategori lain yang mendapat perlindungan hukum mencakup ciptaan yang dihasilkan dengan menerjemahkan, mengaransemen, mengubah atau mengadaptasi karya orisinal (ciptaan turunan = derivative work), dan ciptaan yang telah diperiksa dan diperbaiki seperti ensiklopedi, kumpulan karya puisi, majalah, kompilasi koran (Panduan Hak Cipta Asia, Maris, 2006; Panduan HKI, 2006:9).
18
Sebenarnya, aturan menyangkut sanksi bagi pelaku tindak plagiarisme sudah cukup jelas. Berdasarkan UU No.20/2003, tersebut bahwa sanksi atas tindak plagiarisme dalam persoalan karya tulis sebagai berikut.
Lulusan PT yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi, terbukti merupakan jiplakan, dicabut gelarnya (pa-sal 25 ayat 2).
Lulusan yang tersebut pada pasal 25 ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun, dan atau pidana denda paling banyak Rp.200.000.000,-(dua ratus juta rupiah). (Yasasan Rumah Ilmu Indonesia.E- Journal/2010/ 04/04).
Apapun hukum dan ketentuan menyangkut hak cipta dan pelanggarannya, apabila tidak diindahkan maka hasilnya hanya sia-sia belaka. Terus terang fakta menunjukkan, bahwa aturan formal tersebut tampaknya belum mampu menutup kasus-kasus menyangkut plagiarisme dalam karya tulis ilmiah. Azas etika universal belum dihargai secara maksimal (Zuchdi, 1994:9). Salah satu muara persoalan ialah: nilai kejujuran. Oleh karena itu, aspek inilah yang mestinya menjadi perhatian utama dalam proses character building (pembangunan jati diri dan watak) insan di dunia akademik.
19
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Pada penulisan ini, bahwa writing skill akan sangat bermanfaat pada si penulis, sehingga penulis dapat memahami lebih luas dalam mendalami suatu masalah, yang dikembangkan dari beberapa ide-ide yang dikumpulkan dari sumber- sumber yang ada, seperti buku-buku yang terdapat pada library bahkan media internet lainnya. Disini pun penulis dan pembaca dapat mempelajari cara penulisan yang baik dan benar berdasarkanilmu-ilmu yg bisa di dapat dari para ahli yang sudah pernah terlibat didalam penulisan suatu makalah atau paper.
Research writing skill merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan dalam writing skilladalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam menyelesaikan suatu makalah atau paper dengan melihat ke depannya bahwa penulisan tersebut dapat berguna.
Menulis merupakan aktivitas psikologis seorang pengguna bahasa untuk menampilkan informasi dalam bentuk tertulis yang di dalamnya terkandung topik tertentu yang ingin disampaikan kepada pembaca. Untuk menyelesaikan sebuah tulisan, baik dalam bahasa umum maupun bahasa asing, seorang pembelajar harus melaksanakan beberapa tahapan yang secara umum terdiri atas perencanaan (planning atau pre-writing), pembuatan konsep dan tulisan (drafting), dan perbaikan (revising) agar menghindari plagiat dari beberapa sumber pada buku-buku atau jurnal yang berada di library maupun internet. Sejumlah teknik dan strategi dapat diterapkan oleh dosen di ruang kelas untuk membelajarkan keterampilan menulis sehingga pembelajar dan penulis dapat menghasilkan tulisan yang menarik dan berkualitas. Penerapan teknik atau strategi tertentu semestinya disesuaikan dengan karakteristik pembelajar, kebutuhannya, dan tujuan dari pembelajaran. Dengan demikian, dengan tidak ada nya plagiarisme pada buku-buku yang ada, diharapkan dapat tercipta dalam improvisasi writing yang kondusif guna memunculkan performawriting penulis atau pembelajaran secara maksimal.
4.2Saran
Setiap orang bahkan penulis pasti punya orang yang dihormati dan dianggap penting, baik dari dalam maupun luar lingkungan. Orang dan para ahli yang Anda hormati biasanya sering memberi masukan berarti untuk Anda. Masukan itu akan lebih dan berguna bila dicatat agar bisa terus diingat dan digunakan, apabila memang baik untuk dilaksanakan. Begitupula dengan writing skill pada suatu makalah atau paper, setiap dari masukan, pendapat dari para ahli, bahkan informasi pendukung dalam suatu masalah di dalam penulisan ini, itu merupakan suatu kelayakan dalam setiap penulisan, karena setiap yang kita tuliskan atau kita cantumkan itu merupakan pembelajaran kita dalam memahami berdasarkan pendapat kita dalam penulisan atau writting skill yang baik dan benar, sehingga tidak menciptakan plagiarisme pada
20
penyusunan dalam penulisan suatu paper dari para pendahulu nya yang sudah membuat nya atau menuliskannya dalam buku-buku yang sudah memiliki hak cipta.
Jadi, bila ada masukan, saran, kritik, buku-buku atau jurnal yang berada di library atau hal-hal yang anda anggap penting, bahkan dari lawan sekalipun, catat dan gunakan sebagai sumber ketika anda sedang dalam pembelajaran atau sekadar mencari inspirasi, kemudian kembangkan lagi berdasarkan pendapat kita saat menulis.
Kecenderungannya, penulis akan ingin mengingat lagi nasihat, pendapat atau kewibawaan yang diberikan oleh orang-orang hebat sepanjang hidup anda. mungkin suatu hari, nasihat atau pendapat itu bisa diberikan pula kepada anak/anak didik anda, agar dapat membuat paper atau makalah yang menuliskannya dengan baik, berkualitas dan mengurangi kebiasaan plagiarisme.
21
DAFTAR PUSTAKA
Gebhardt and Dawn Rodrigues 1998. Processes and Intention, pg. 1
Gould, Eric, Robert DiYanni, William Smith 1998. The Act of Writing. Pg. 18
Nurgiantoro, Burhan 1998. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Pg. 273
McCrimmon 2008. Writing With a Purpose. Pg. 141
J. Michael O’Malley and Lorraine Valdez Pierce. 1996. Authentic Assessment for English Language Learners. (London: Longman) p. 137-138
Ivanic 1998. Writing and Identify: The Discoursal Construction of Identify in Academic Writing, pg 81
Rofi’uddin, Ahmad dan Zuhdy Darmiyanti 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi. Pg 159
Haryadi dan Zamzami 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. pg 77
Suparno dan Yunus Muhammad 2008. Keterampilan Dasar Menulis. pg 1-3
Parkinson, Tony 2002. Literacy in Context for GCSE Student’s Study Guide
Parkinson, Tony et al 2002. Teaching and Assessing Skills in First Language English
Bonner, Margaret. Step Into Writing, a Basic Writing Text. (New York: Addison- Wesley Publishing Company), p 3
Roig 2003. Avoiding Plagiarism, Self-plagiarism, and Other Questionable Writing Practices : A Guide to Ethical Writing
www.see.ed.ac.uk
www.skillsyouneed.com
www.dartmouth.edu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar